Amerika Serikat merayakan Memorial Day (Hari Pahlawan) di tengah pandemi Virus Corona COVID-19 pada Senin 25 Mei waktu setempat. Musim liburan ini tiba ketika kasus di AS tertinggi di dunia.
Hari libur ini juga merupakan awal tak resmi dari musim liburan pada musim panas di AS. Dan seperti yang lainnya, Memorial Day 2020 ini akan sangat berbeda.
Memorial Day, Mengenang Korban dan Pahlawan Covid-19
Bendera-bendera dikibarkan setengah tiang di seluruh AS untuk menghormati para tentara yang gugur. Presiden Donald Trump juga memerintahkan bendera itu juga dikibarkan untuk mengenang hampir 100 ribu warga AS yang meninggal dunia akibat Virus Corona
Sejauh ini, AS memiliki jumlah kematian terbanyak akibat Virus Corona di seluruh dunia, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (26/5/2020).
Departemen Urusan Veteran mengatakan angka itu termasuk lebih dari 1.000 veteran yang meninggal dunia karena Covid-19.
Baca Juga : Greenland, Satu Satunya Negara Tanpa Kasus Aktif Covid-19 – EB
Trump berencana meletakkan karangan bunga di Pemakaman Nasional Arlington dan kemudian menghabiskan sisa harinya di Citadel McHenry di Baltimore, lokasi sebuah pertempuran bersejarah dalam Perang 1812.
Namun Wali Kota Baltimore Jack Younger meminta Presiden Trump agar tidak hadir, mengatakan aksi itu mengirimkan sinyal tak jelas mengingat walikota sebelumnya menganjurkan warga Baltimore untuk tidak bepergian.
Koordinator Virus Corona Gedung Putih, Dr. Deborah Birx, meminta warga AS untuk menikmati liburan Memorial Day mereka, namun dengan tetap mengikuti panduan social distancing.
Warga AS Tetap Berlibur
Orang-orang mengunjungi Pantai Newport selama masa pandemi Covid-19 di California pada Minggu (24/5/2020). Warga Amerika Serikat mengabaikan pedoman jarak sosial dan memilih berjemur di pantai ketika angka kematian akibat virus corona di negara itu mendekati 100.000 orang.
Akhir pekan The Memorial Day yang menandakan dimulainya musim panas di AS biasanya adalah waktu ketika pemakaman di seluruh negara tersebut dihias dengan bendera dan upacara untuk mengingat para veteran perang yang gugur dalam pertempuran.
Pada Minggu 24 Mei, The New York Occasions memberikan penghormatan dengan mengisi seluruh halaman depannya dengan nama-nama dan rincian nama-nama korban meninggal karena Virus Corona COVID-19.
Editor nasional surat kabar tersebut, Marc Lacey mengatakan, mereka berusaha memuat hitungan jumlah itu.
Pekan libur di AS tahun ini adalah ketika jumlah korban meninggal karena Virus Corona COVID-19 di negara tersebut diperkirakan akan melebihi 100.000.
Ke-50 negara bagian AS memiliki pelonggaran pembatasan Virus Corona COVID-19 sampai batas tertentu. Di beberapa negara bagian, seperti Illinois dan New York, restoran dan salon rambut tetap tertutup.
Namun, di banyak negara bagian di daerah selatan, sebagian besar bisnis dibuka dengan melakukannya pembatasan kapasitas, seperti dikutip dari Channel Wisdom Asia.
No comments:
Post a Comment